Minggu, 08 Juni 2014

Obat Alami untuk Sakit Maag

Obat alami untuk penyakit maag semakin banyak dicari bahkan dikembangkan dengan dukungan teknologi medis yang canggih. Namun, sebelum kita membahas lebih jauh mengenai obat alami untuk mengatasi maag, sebaiknya kita mengetahui apa itu penyakit maag dan apa sebab dari terjadinya penyakit maag.

Obat Alami Sakit Maag




Penyakit maag atau juga yang biasa dikenal nama gastritis merupakan suatu keadaan kesehatan dimana terjadi pembengkakan, peradangan atau iritasi pada lapisan lambung. Penyakit maag  biasanya disebabkan oleh faktor stress, pemakaian zat-zat kimia tertentu, konsumsi minuman keras, serta kebiasaan menyantap makanan yang terlalu pedas atau terlalu asam yang mengakibatkan meningginya kadar asam lambung disebabkan produksi asam yang berlebihan atau penghancuran asam yang lambat.

Meski maag tidak dapat sembuh total, karena sewaktu-waktu bisa kambuh kembali, namun maag dapat diatasi. Selain dengan pengobatan menggunakan obat farmasi, penyembuhan sakit maag juga bisa secara alami dengan menggunakan tanaman obat. Dan berikut ini adalah beberapa obat alami untuk mengatasi penyakit maag yang bisa kita gunakan :


Obat Alami Sakit Maag

1. Kunyit
Sifat-sifat kunyit yang dapat menyembuhkan luka sudah dilaporkan sejak tahun 1953. Studi kasus untuk sakit perut akibat tukak lambung, setelah 12 minggu pengobatan, 88% pasien yang menerima pil kunyit (3 pil, yang setara dengan 4 g) memperlihatkan perbaikan dan satu kasus tersembuhkan.

Caranya, siapkan  2 jari kunyit. Kupas dan bersihkan, kemudian parut dan ditambah air matang. Setelah itu, diperas melalui kain bersih. Diamkan hasilnya dan ambil airnya. Dalam sehari diminum 2 kali, masing-masing satu ramuan. Waktu meminumnya pagi sebelum makan dan malam sebelum tidur.

2. Temulawak
Tak bisa dipungkiri, temulawak memang tanaman berkhasiat yang hampir selalu ada dalam ramuan tradisional terutama pembuatan jamu. Namun kali ini kita akan menggunakan temulawak untuk mengobati sakit maag. Caranya, 1 rimpang temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan sebentar, kemudian direbus dengan 5-7 gelas air sampai mendidih. Setelah dingin, saring airnya dan diminum 1 kali sehari 1 gelas.

3. Lidah buaya (Aloe vera) :
Kandungan aloenin dan magnesiun laktat dalam daun lidah buaya diidentifikasikan dapat menghambat sekresi asam lambung.

Caranya, ambil gel segar dari 1 lembar daun lidah buaya lalu diminum. Bisa untuk sekali minum. Dalam sehari perlu meminumnya sebanyak 2 kali. Untuk memperbaiki rasa gel bisa diberi madu secukupnya. Ibu hamil sebaiknya tidak mengkonsumsi ramuan ini.

4. Daun Jambu Biji
Selain dapat digunakan untuk mengobati sakit perut dan sariawan, daun jambu biji juga berkhasiat dalam mengatasi sakit maag.

Caranya, sediakan 8 lembar daun jambu biji yang masih segar, kemudian dicuci bersih. Rebus dengan 1,5 liter air bersih hingga mendidih. Setelah dingin, airnya disaring dan ramuan tersebut diminum secara rutin 3 kali sehari. Pagi, siang dan malam hari sebelum tidur.

5. Kemangi hutan / Lampes (Ocimum sanctum):

Kemangi hutan berupa terna atau perdu bercabang banyak setinggi 0,30 – 1,50 m. Dapat ditemui di seluruh Jawa dari dataran rendah.

Caranya dengan mengkonsumsi daun segar kemangi hutan (lampes) sebagai lalap setiap hari.

6. Daun Salam
Selain dijadikan bumbu masak, daun salam juga bisa digunakan untuk mengatasi penyakit maag. Caranya, rebus 15-20 lembar daun salam dengan setengah liter air hingga mendidih. Tambahkan gula batu secukupnya supaya rasanya sedikit enak. Minum setiap hari sampai rasa penuh dan perih di lambung hilang.

7. Biji Pala
Sama seperti daun salam, biji pala biasa digunakan masyarakat Indonesia sebagai bumbu masak, misalnya soto, sup atau masakan berkuah lainnya. Namun selain fungsinya sebagai bumbu masak, biji pala juga berkhasiat sebagai obat maag tradisional.

Caranya,  ambil 1 gram serbuk biji pala, 6 gram serbuk buah pisang batu diseduh dengan 100 ml air bersih. Ulangi pengobatan tersebut selama 30 hari.

8. Kamomila (Matricaria recutita) :
Di Jawa Barat, tanaman kamonila dikenal sebagai teh kembang. Dulu di Garut kamomila digunakan sebagai bahan tambahan teh hijau.

Caranya, siapkan 1 sendok teh bunga kamomila lalu tuang dengan air panas sebanyak 150 ml, diamkan selama 5 – 10 menit, lalu diminum. Frekuensi meminumnya 3 – 4 kali sehari.

9.  Kencur (Kaempferia galanga):
Caranya, siapkan 1 jari rimpangnya. Rimpang dicuci bersih dikupas dan dikunyah dengan garam seperlunya. Sesudah halus dikunyah, kencur ditelan, disusul dengan minum air hangat. Ini dilakukan 3 kali dalam sehari.

10.  Cincau (Cylea barbata) :
Caranya, siapkan 1 genggam daun cincau (kira-kira 80 gram berat basah). Daun dicuci lalu digiling halus. Lalu diremas dengan air masak seperlunya dan disaring, diberi air kapur sirih seperlunya agar lekas menjadi kental. Setelah menggumpal dimakan dengan air gula atau sirup. Dalam sehari cara ini dilakukan 3 kali, masing-masing dengan gelas ukuran kira-kira 200 cc.

11.  Meniran (Phyllanthus niruri) :
Tanaman ini merupakan tanaman terna yang tumbuh tegak pada tempat lembab dan berbatu.
Caranya, cuci  segenggam daun meniran kemudian rebus dengan 3 gelas air bersih. Rebus hingga volume air tersisa setengahnya. Sesudah dingin disaring lalu diminum dengan madu seperlunya. Cara ini dilakukan 3 kali dalam sehari.

12. Daun Keji Beling

Keji beling biasanya digunakan oleh masyarakat di pedesaan sebagai tanaman pagar untuk membatasi perkebunan atau tanah. Selain itu, daun dari tanaman ini bisa menyembuhkan sakit maag.
Caranya pun cukup mudah, cukup sediakan 3 lembar daun keji beling segar kemudian digunakan sebagai lalapan alias dimakan sebagai teman nasi. Lakukan secara teratur dan hindari makanan pedas dan asam.